
Palembang. Pembagian raport semester genap tahun ajaran 2024/2025 di SD Muhammadiyah 1 Palembang berlangsung dengan penuh semangat. Walaupun awalnya karena hari masih pagi belum banyak wali siswa yang datang ke sekolah semakin lama wali siswa mulai berdatangan ke sekolah. Setelah menjalani proses pembelajaran selama satu semester hari ini tiba saatnya semua siswa mengetahui hasil jerih payah mereka selama pembelajaran di semester ini dalam bentuk raport. Pembagian raport bukan hanya sekedar acara administratif, tetapi juga menjadi momen penting bagi siswa, orang tua dan pihak sekolah untuk melihat pencapaian akademik yang telah diraih.
Meliana Susanti, S. Pd, kepala SD Muhammadiyah 1 Palembang dalam sambutannya menyampaikan bahwa pembagian raport merupakan momen penting untuk memotivasi diri untuk menjadi lebih baik. Untuk siswa yang nilainya sudah bagus untuk dapat belajar lebih rajin dan meningkatkan prestasinya. Sedangkan untuk yang masih kurang nilainya tidak berkecil hati masih banyak waktu untuk belajar dan memperbaiki diri. Perbaikan bukan saja dalam hal nilai tetapi juga dalam sikap dan perbuatan. Jika selama ini masih ada yang rajin tidak masuk kelas atau rajin tidak membuat tugas (PR) dari bapak dan ibu guru. Diharapkan ke depannya tidak diulangi lagi. Kebiasaan yan buruk diganti dengan kebiasaan yang baik.
Lebih lanjut Meliana susanti, S. Pd berharap kepada semua wali siswa untuk tidak membiarkan dan memberi kebebasan yang kebablasan kepada anak dalam hal penggunaan handphone. Jangan karena libur anak-anak diberi kebebasan bermain game yang ada di handphpne mereka sehingga tidur larut malam dan bangun kesiangan. Jika hal ini terjadi akan sulit membiasakan bangun pagi untuk siswa jika liburan telah berakhir.
Selain sebagai bentuk pertanggungjawaban akademik, pembagian raport menjadi sarana untuk menjalin komunikasi yang lebih baik antara pihak sekolah dan orang tua. Pada momen ini menjadi kesempatan bagi guru untuk menyampaikan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki siswa untuk kepentingan perbaikan kedepannya.
Momen pembagian raport disambut antusias oleh semua siswa yang merasa bangga dengan pencapaian mereka. Walaupun tahun ini siswa yang mendapat peringkat di kelas tidak diumumkan di lapangan seperti tahun sebelumnya. Wakil kesiswaan SD Muhammadiyah 1 Palembang, Ismail, S. Sos. I. hanya mengumumkan siswa yang mendapat juara umum 1, 2 dan 3. Seperti tahun-tahun lalu siswa yang mendapat peringkat juara umum mendapat apresiasi berupa gratis SPP selama 3 bulan, 2 bulan dan 1 bulan SPP untuk juara umum ke 1, 2, dan 3. Apresiasi ini diberikan oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Bukit Kecil Palembang.
Banyak cara yang dilakukan untuk mengungkapkan rasa syukur atas pencapaian yang telah diraih. Banyak wali siswa yang memberikan “hadiah” kepada guru. Lebih lanjut Meliana Susanti, S. Pd. selaku kepala SD Muhammadiyah 1 Palembang telah memberi pesan tegas kepada semua guru untuk tidak menerima hadiah dalam bentuk apapun terlebih lagi pada masa penilaian dan pengisian raport. Hal ini dilakukan untuk menjunjung tinggi objektifitas dalam pemberian nilai. Meskipun demikian masih ada saja wali siswa yang memberikan “hadiah” atau ucapan “terima kasih” yang diberikan oleh wali murid pada saat pembagian raport. Jika hal ini terjadi kepala sekolah juga telah mengantisipasi kepada semua guru untuk tidak memberi kesan berlebihan dengan mengambil foto atau membuat video bahkan mengupload di medsos. Hal ini dilakukan demi menjaga marwah dan wibawa sebagai guru. Jangan sampai hanya karena selembar jilbab, seloyang bolu dan sebuah tas cantik dapat menurunkan harga diri seorang guru. Selain itu upaya ini dilakukan untuk menjaga perasaan wali siswa yang tidak mengungkapkan apresiasinya kepada guru dalam bentuk pemberian. Hal ini mungkin terjadi karena keadaan ekonomi setiap orang tidak sama.
Kebiasaan pemberian hadiah atau tanda ucapan terima kasih dari wali siswa apabila sudah diupload di medsos dapat menimbulkan respon yang berbeda. Sebagian mendukung sebagai tanda ucapan terima kasih kepada guru yang telah mendidik dan memberikan ilmu pengetahuan kepada putra putri mereka. Sebagian yang lain mencibir dengan alasan mengajar adalah sudah menjadi tugas guru dan sudah mendapatkan gaji setiap bulannya. Sebenarnya permasalahannya bukan terletak pada diupload atau tidak diupload kebiasaan pemberian hadiah. Seorang guru hendaknya jangan pernah mengharapkan imbalan atas semua yang telah dilakukan. Cukuplah Allah SWT sang Maha pemberi balasan yang membalas perbuatan yang telah kita lakukan. Sebaik-baik pemberian adalah keridhoan Allah SWT.