SD MUHAMMADIYAH 1 PALEMBANG
SD Muhammadiyah 1 adalah salah satu sekolah milik persyarikatan Muhammadiyah yang dikelola oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Bukit Kecil. Sekolah yang terletak di Jalan K. H. Ahmad Dahlan No 23 B termasuk ke dalam wilayah kecamatan Bukit Kecil Palembang. Pada tahun pelajaran 2023/2024 ini SD Muhammadiyah 1 Palembang dengan jumlah siswa 657 orang menggunakan dua kurikulum. Kurikulum 2013 atau dikenal dengan istilah “Kurtilas” dan Kurikulum Merdeka yang dikenal dengan “Kurmer”
Kurtilas masih digunakan karena melanjutkan kurikulum tahun lalu sedangkan Kurmer digunakan sebagai bentuk mengikuti perubahan dan perkembangan zaman. Pada tahun ajaran 2024/2025 SD Muhammadiyah 1 Palembang berencana menggunakan kurikulum merdeka secara keseluruhan mulai dari kelas 1 sampai kelas 6.
Salah satu hal yang sangat penting pada kurikulum merdeka adalah istilah Profil Pelajar Pancasila. Istilah ini memiliki makna karakter dan kemampuan yang dibangun dalam keseharian dan dihidupkan dalam diri setiap individu peserta didik melalui budaya satuan pendidikan, pembelajaran intra kurikuler, projek penguatan profil pelajar Pancasila (pembelajaran kokurikler) dan ekstrakurikuler.
Profil Pelajar Pancasila memiliki 6 dimensi utama meliputi : Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, Berkebhinekaan Global, Gotong royong, Mandiri, Bernalar kritis dan Kreatif. Salah satu cara yang dilakukan untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila dilakukan melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yaitu pembelajaran lintas disiplin ilmu dalam mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitar untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam Profil Pelajar Pancasila. Beberapa contoh proyek yang dapat dijadikan referensi adalah gaya hidup berkelanjutan, kearifan lokal, Bhineka Tunggal Ika, bangunlah jiwa dan raganya, suara demokrasi, rekayasa dan teknologi, kewirausahaan dan kebekerjaan.
Sebagaimana yang dilakukan disebagian besar sekolah-sekolah yang menerapkan kurikulum merdeka ditentukan satu waktu untuk memamerkan hasil dari proyek yang telah dilakukan. Sebagaimana yang dilakukan oleh SD Muhammadiyah 1 Palembang memilih waktu sebelum pelaksanaan Asasmen Sumatif Akhir Semester Genap (ASAS) untuk memamerkan hasil produk yaitu pada kegiatan Pameran Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan mengambil tema Kewirausahaan dan Gaya Hidup Berkelanjutan. Kegiatan ini dilakukan oleh siswa kelas 1 dan 4 serta kepala sekolah dan guru sebagai pendamping.
Kegiatan dilakukan pada hari Kamis, 30 Mei 2024 berlangsung lancar dan disambut antusias oleh semua peserta didik termasuk wali murid yang tidak ketinggalan ikut berperan mendampingi putra putrinya. Kegiatan pameran dibuka oleh kepala SD Muhammadiyah 1 Palembang Muhammad Harmendi, M. Pd. Dalam sambutannya kepala sekolah menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan pameran ini. Selain itu berpesan kepada siswa untuk menjadikan kegiatan ini sebagai pengalaman yang sangat berharga di dalam kehidupan peserta didik. Banggalah dengan hasil karya sendiri dan menghargai karya orang lain. Selain itu untuk siswa yang berdagang jangan hanya mengharapkan keuntungan tetapi lebih kepada kerja sama antar kelompok, saling toleransi dan memiliki empati kepada sesama manusia.
Pada kegiatan pameran P5 kali ini ditampilkan hasil karya peserta didik selama proses pembelajaran di dalam kelas. Selain itu siswa dilatih untuk dapat memiliki jiwa kewirausahaan yang akan sangat berguna dalam kehidupan mereka. Guru memberi penilaian kepada siswa diantaranya kekompakan dan kerja sama diantara kelompok dan juga menentukan apakah penjualan yang dilakukan mendapat keuntungan atau sebaliknya mengalami kerugian.
Terdapat kisah unik dan menarik disaat pameran P5 ini. Semua anak tampak senang karena dagangan dalam sekejab habis terjual. Mereka sepertinya belum begitu memahami dengan modal dan keuntungan yang didapat. Ada yang salah memberi harga misalnya di sebuah kelompok es yang seharusnya dijual dengan harga lima ribu rupiah mereka jual dengan harga tiga ribu rupiah. Ada yang setelah selesai berjualan uangnya langsung mereka bagi sendiri padahal guru sudah berpesan untuk dikumpulkan terlebih dahulu. Bahkan ada wali murid yang langsung mengambil uang hasil penjualan tanpa melalui guru walaupun anak-anak tetap diberi hasil keuntungan dari penjualan. Sebagian peserta didik kelas 1 belum memahami kegiatan pameran. Sebagian mereka ada yang bertanya “Apakah semua jajanan yang dipajang itu gratis?. Semua adalah pembelajaran yang sangat berharga. Semoga kurikulum merdeka terutama dengan penguaatan Profil Pelajar Pancasila dapat menjadikan peserta didik benar benar merdeka. Merdeka mengekspresikan diri sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan peserta didik. (Siti Rohimah)